Rindu
Aku melangkah di fajar buta
meraba antara mimpi dan berjuta warna
menyilaukan, memabukkan
Lelah,
karena meski indah namun aku berpeluh
luka menganga di mana-mana
perih bersesakkan di dada
mata semerah saga
pipi basah,
hati gundah,
Dingin
karena meski indah namun aku membeku
genggaman dan pelukan serupa salju
putih, syahdu,
namun tajam menusuk dinding relungku
hangat menguap begitu cepat
Aku melangkah di fajar buta
meraba di antara rintik dan terik
di antara tajam kerikil dan semerbak bunga
di antara merdu syair dan lengking nada
sendiri jua
Aku rindu senja di halte tua
saat kita bersua
bersisian dalam gelak tawa
berpelukan bertukar berita
Aku rindu senja di halte tua
meski gelap merayap, kita bergandengan berdua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar